Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

light on me, perfume on you.

Keduanya sama-sama diam, jalanan beraspal kampus yang cukup luas hanya di isi oleh sepeda yang ditumpangi Wicakra. Sunyi dan sepi, kecuali beberapa serangga malam yang malu-malu bernyanyi dari balik pepohonan.  Menaiki sepeda mengikis jarak antar keduanya, bahkan wangi parfum Wicakra sampai memenuhi indra penciuman Divya saking dekatnya, wangi yang asing, kehangatan vanilla dan juga green tea, buah peach yang manis bercampur dengan wangi kayu cendana, wangi yang menurut Divya sangat cocok dengan Wicakra, seperti sedang berjalan-jalan di museum dan perpustakaan tua, Divya tebak pasti Wicakra adalah seseorang yang berkepribadian hangat, tapi itu hanya sebuah tebakan, bisa jadi tebakannya salah.  Ketika Divya dengan semua pikiran dan tebakannya tentang wewangian dan vibe museum dan perpustakaan tua, Wicakra sibuk mengulang pertanyaan yang sama karena yang ditanyai masih diam saja. "Divya?" Gadis itu tersentak, terlempar dari pikirannya sendiri, "ah, iya kak, kenapa?" &

See you soon, Jingga.

  Langit kota Semarang terlihat tidak bersemangat, biasanya di jam tiga sore masih terik tapi September kali ini sepertinya sedang murung. Tapi meski begitu, Wicakra cukup senang dengan cuaca hari ini yang mendung, ia jadi tidak perlu kepanasan dan berkeringat. Dengan langkah yang sama mendungnya seperti langit, Wicakra membawa kotak berisi cake di tangan kanan, dan sebuket besar bunga lily putih dan sebotol air mineral di tangan kiri. Ia tidak menyukai kunjungan ini, karena dari sini ia akan kembali ditampar kenyataan bahwa Jingga sudah pergi, pergi untuk tidak kembali. Dan ia benci itu, ia benci mengingat kembali fakta yang ingin ia lupakan. Wicakra berdiri tepat di sebuah nisan yang mengukir nama Jingga, ia melipir ke pinggir untuk meletakkan barang yang ia bawa, dengan gerakan yang pasti ia membuka tutup botol air mineral yang ia bawa untuk dituangkan ke makam Jingga. Sore itu suasananya sendu, muram sekali, seolah bumi ikut merayakan kesedihan yang Wicakra rasakan. "Sore,